Scroll Top
19th Ave New York, NY 95822, USA
Kisah Inspiratif Cima Ghoziah, Mahasiswa Pertama Lulus Tanpa Skripsi
Custom Excerpt
GA 017

Tangerang, 7 Maret 2024 – Di balik gemerlapnya kesuksesan milad dan prestasi Institut Daarul Quran Jakarta (IDAQU), terdapat kisah inspiratif yang menunjukkan betapa fokus, tekad dan ketekunan dapat mengatasi segala rintangan dan tantangan. Cima Ghoziah, seorang mahasiswa yang mencetak sejarah sebagai mahasiswa pertama IDAQU yang lulus tanpa skripsi dengan menerbitkan artikel jurnal ilmiah, perjalanan panjang dan penuh tantangan yang dia lewati untuk bisa dapat meraih prestasi gemilang ini.


Perjalanan yang Cima lalui tidaklah mudah. Sebagai mahasiswa, dia menghadapi berbagai hambatan dan tantangan dalam menyelesaikan artikel jurnal guna menyelesaikan studinya. Salah satu persyaratan untuk lulus adalah menyelesaikan skripsi, namun Cima memutuskan untuk menantang dirinya sendiri dengan mencari alternatif lain untuk memenuhi syarat kelulusan. Awalnya, Cima mengalami serangkaian penolakan dan kegagalan dalam proses penulisan dan penerbitan artikel jurnalnya. Artikelnya ditolak berkali-kali oleh berbagai jurnal ilmiah, dan bahkan ketika artikelnya diterima, proses penerbitannya tidak berjalan mulus. Cima pernah mengalami masa-masa down dan kehilangan motivasi karena menghadapi kegagalan berturut-turut.


Namun, Cima tidak menyerah pada kegagalan. Dia terus berjuang dan berusaha memperbaiki artikelnya, belajar dari setiap penolakan, dan mendapatkan umpan balik yang berharga dari para reviewer. Dia merasa terinspirasi oleh tekadnya untuk mencapai tujuan dan meraih impian, serta dukungan dari keluarga, teman-teman, dan yang paling utama adalah dosen pembimbingnya di IDAQU, Ibu Ida Kurnia Shofa, S.Ag, M.Ag. Berkat dukungan dan dorongan beliaulah Cima terus membangkitkan semangat untuk melewati masa-masa sulitnya dalam menulis artikel tersebut. Ibu Ida merupakan orang pertama yang tertarik dengan tema yang dibahas oleh Cima, sehingga Cima berusaha untuk membuktikan bahwa ia dapat menerbitkan artikel jurnal tersebut sebagai bahan tugas akhir pengganti skripsi.


Setelah melalui proses yang panjang dan penuh perjuangan, artikel jurnal ilmiah Cima akhirnya berhasil diterbitkan. Ini bukan hanya merupakan pencapaian pribadi bagi Cima, tetapi juga merupakan pencapaian sejarah bagi IDAQU. Cima Ghoziah menjadi mahasiswa pertama yang lulus tanpa skripsi berkat karya jurnal ilmiahnya.


“Prestasi ini bukan hanya milik saya, tetapi juga milik seluruh keluarga besar IDAQU terutama Fakultas Ushuluddin. Saya berterima kasih atas dukungan dan bimbingan yang saya terima selama ini. Ini adalah bukti bahwa dengan fokus, tekad yang kuat dan kerja keras penuh pengorbanan, segala hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin,” ungkap Cima dengan penuh rasa syukur.


Hal ini merupakan menjadi kebanggaan tersendiri bagi IDAQU terutama Fakultas Ushuluddin dimana kisah perjuangan Cima Ghoziah dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Dia telah menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah, kita dapat mengatasi segala rintangan dan meraih prestasi yang luar biasa.


Melalui kisah inspiratif Cima Ghoziah, IDAQU semakin memperkuat komitmennya untuk terus mendukung dan memberikan dorongan kepada mahasiswa dalam meraih prestasi dan menggapai impian mereka. Semoga kisah sukses Cima Ghoziah dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk tidak pernah menyerah dan terus berjuang menuju kesuksesan.

Related Posts