Scroll Top
19th Ave New York, NY 95822, USA

Diskusi Ilmiah Bersama Muhammad Nuruddin, Lc., MA

GA Diskusi Ilmiah

Tangerang, 16 Oktober 2024 — Institut Daarul Qur’an (IDAQU) kembali menggelar acara diskusi ilmiah yang kali ini mengangkat tema “Logical Fallacy dalam Memahami Al-Qur’an dan Hadits”, acara ini diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin. Diskusi ini berlangsung di Kampus IDAQU dan dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi, mahasiswa, serta tamu undangan. Selain itu, Dekan Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir serta Dekan Prodi Ilmu Hadits juga turut hadir dalam acara tersebut, yang semakin memperkuat atmosfer akademik diskusi ini.


Rektor IDAQU, Dr. Muhammad Anwar Sani, S.Sos.I, M.E., membuka acara dengan sambutan penuh semangat. Beliau menekankan pentingnya tema yang diangkat dalam diskusi kali ini. “Logical fallacy atau kesalahan logika sering kali menjadi penghalang dalam memahami Al-Qur’an dan Hadits dengan benar. Acara ilmiah seperti ini sangat penting untuk menjawab tantangan zaman,” ujar Dr. Anwar Sani.

Muhammad Nuruddin, Lc., MA., sebagai narasumber utama, memberikan paparan mendalam mengenai berbagai jenis kesalahan logika yang kerap ditemukan dalam penafsiran teks-teks agama. Salah satu contoh yang ia soroti adalah “argumentum ad populum”, di mana pandangan mayoritas sering kali diterima tanpa kajian kritis, meskipun secara logis kurang tepat. “Kesalahan ini sering terjadi, terutama di era digital dan media sosial, di mana argumen yang kurang valid justru mendapatkan banyak dukungan hanya karena popularitasnya,” jelasnya.


Dekan Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir serta Dekan Prodi Ilmu Hadits juga turut memberikan tanggapan selama sesi diskusi, menyampaikan pentingnya meningkatkan kapasitas berpikir kritis di kalangan mahasiswa, khususnya dalam memahami teks agama yang kompleks.

Antusiasme peserta terlihat jelas, terutama saat sesi tanya jawab. Mahasiswa dari berbagai prodi aktif mengajukan pertanyaan kritis mengenai kesalahan logika yang sering muncul dalam argumen keagamaan. Menjawab salah satu pertanyaan, Muhammad Nuruddin menekankan pentingnya belajar logika dan ushul fiqh sebagai bekal utama dalam memahami agama dengan benar.

Dengan berakhirnya acara ini, diskusi ilmiah diharapkan dapat membuka wawasan peserta mengenai pentingnya berpikir kritis dalam memahami Al-Qur’an dan Hadits. IDAQU terus berkomitmen untuk mengadakan diskusi ilmiah seperti ini sebagai bagian dari upaya mencetak generasi intelektual muslim yang cerdas dan berakhlak mulia.

Related Posts