Amman, Jordania – 18 Juni 2025
Langkah luar biasa dan penuh semangat ditunjukkan oleh Aldo Rayhan, alumni Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) angkatan ke-1 Institut Daarul Qur’an (IDAQU). Mahasiswa asal Jambi ini kini tengah melanjutkan studi magisternya di University of Jordan, salah satu kampus ternama di Timur Tengah, berlokasi di kota bersejarah Amman, Jordania.
Saat ini, Aldo aktif sebagai mahasiswa Magister di jurusan yang selaras dengan latar belakang keilmuannya, dan telah menjalani berbagai proses transisi besar dari suasana akademik Indonesia ke dunia perkuliahan internasional. Meskipun menghadapi tantangan bahasa, budaya, hingga pola belajar yang berbeda, Aldo tetap teguh dan percaya diri dalam menjalani perjuangannya di kancah internasional.
“Perbedaan paling mencolok tentu bahasa pengantar dan cara berpikir akademik. Kami dituntut aktif dalam diskusi, mengutip referensi dari berbagai sumber, dan mampu menyusun argumen dengan struktur bahasa Arab yang kuat dan tepat,” ungkap Aldo dalam wawancara bersama tim media IDAQU.
Aldo mengenang masa-masa kuliahnya di IDAQU sebagai fase yang penuh warna dan makna. Baginya, semua momen di kampus memiliki kesannya tersendiri. Namun, ada satu hal yang paling membekas dan tak terlupakan yaitu saat menyusun skripsi bersama teman-temannya.
“Saat itulah saya melihat perjuangan yang sebenarnya. Kami berjibaku, saling bantu, dan saling menyemangati. Momen itu memberi kesan mendalam bagi saya,” kenangnya.
Di tengah kesibukan akademik, Aldo juga dikenal aktif di berbagai organisasi, baik intra maupun ekstra kampus. Bahkan, ia menyebut bahwa dirinya cukup “aktif dalam urusan ngopi”, sebuah ekspresi ringan yang menggambarkan bagaimana ia juga menikmati sisi sosial dan kekeluargaan selama berkuliah di IDAQU.
Dosen, Teman, dan Nilai yang Terpatri
Bagi Aldo, para dosen di IDAQU meninggalkan kesan unik di setiap pertemuan. Ia belajar bahwa sebagai pembelajar, mahasiswa harus bijaksana dalam memahami setiap karakter dosen, karena masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyampaikan ilmu.
Tidak hanya itu, teman-teman seperjuangan juga menjadi bagian dari support system yang terus menyemangatinya hingga kini. Nilai-nilai yang ditanamkan para dosen baik dari sisi akademik, moral, maupun kedisiplinan masih melekat kuat dan menjadi bekal penting dalam perjalanannya menuntut ilmu di luar negeri.
Perjalanan menuju studi luar negeri tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Aldo mengakui bahwa sempat dilanda kebingungan saat dihadapkan dengan berbagai pilihan. Namun, dengan dukungan dari berbagai pihak, ia mulai meyakini bahwa impiannya untuk melanjutkan studi ke luar negeri bukan hal mustahil.
Setibanya di Jordania, tantangan baru pun datang. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan akademik yang penuh kompetisi, tuntutan diskusi aktif, dan keragaman bahasa serta budaya. Namun, lagi-lagi, ia bersyukur karena Allah senantiasa menghadirkan support system di setiap fase kehidupan.
Pesan dan Harapan
Aldo menyampaikan motivasi yang sangat relevan bagi mahasiswa dan generasi muda yang sedang menempuh studi atau merintis karier. Ia menekankan pentingnya komitmen dan konsistensi, mengutip inspirasi dari tokoh besar B.J. Habibie.
“Apapun bidang dan karier kalian, selama itu positif dan bermanfaat bagi agama dan negara, maka berkomitmenlah dan konsistenlah. Insya Allah, kalian akan berhasil,” pesannya.
Ia juga menyampaikan harapan mendalam untuk IDAQU sebagai almamater tercinta. “Semoga IDAQU semakin tajam dalam intelektualitas, dan terus bermanfaat bagi generasi selanjutnya. Kampus ini telah menjadi perantara bagi saya untuk menjelajahi dunia melalui ilmu dan pengabdiannya,” ucapnya penuh haru.
Aldo Rayhan adalah satu dari sekian alumni IDAQU yang berhasil membuktikan bahwa nilai-nilai Qur’ani tidak hanya hidup di dalam negeri, tetapi juga mampu mengakar dan bersinar di pentas internasional. Lewat perjuangannya di Jordania, ia menjadi simbol semangat, konsistensi, dan komitmen dalam menjaga amanah ilmu dan membawa nama IDAQU ke kancah dunia.
