Tangerang, 2 Oktober 2024 — Institut Daarul Qur’an Jakarta (IDAQU) terus memperluas jejaring akademik global dengan melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Universitas Sains dan Teknologi Yaman (USTY). MoU ini menjadi langkah strategis bagi kedua institusi untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan akademik. Penandatanganan ini dilaksanakan dalam rangkaian kunjungan resmi delegasi USTY ke kampus IDAQU.
Acara penandatanganan MoU ini berlangsung di Ruang Rektorat IDAQU, dihadiri oleh Rektor IDAQU, Dr. Muhammad Anwar Sani, S.Sos.I, M.E., beserta para pimpinan fakultas dan dosen. Sementara itu, USTY diwakili oleh sejumlah akademisi terkemuka dari universitas tersebut. MoU ini menandai babak baru kerjasama internasional yang bertujuan untuk memajukan pendidikan Islam, teknologi, dan riset lintas negara.
Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Anwar Sani menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini adalah wujud komitmen IDAQU untuk terus mengembangkan mutu pendidikan yang mendunia. “Kami sangat bangga dapat menjalin kerjasama dengan Universitas Sains dan Teknologi Yaman, sebuah universitas yang memiliki reputasi luar biasa dalam dunia pendidikan dan riset. Kami percaya kolaborasi ini akan membuka pintu bagi pertukaran ide, ilmu pengetahuan, serta memperkuat hubungan akademik antara kedua institusi,” ujarnya.
Perwakilan USTY juga mengungkapkan antusiasme mereka dalam menjalin kerjasama dengan IDAQU. “Kami melihat banyak potensi besar dari kerjasama ini. Indonesia dan Yaman memiliki akar sejarah yang kuat dalam tradisi keilmuan Islam, dan melalui MoU ini, kami berharap dapat memadukan kekuatan akademik dari kedua belah pihak untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas,” ungkapnya.
Selain memperkuat hubungan akademik, kunjungan USTY kali ini juga membawa berbagai diskusi mengenai program-program konkret yang akan segera direalisasikan dalam waktu dekat. Salah satu rencana jangka pendek yang dibahas adalah pertukaran mahasiswa antara IDAQU dan USTY, di mana mahasiswa dari masing-masing universitas akan mendapatkan kesempatan untuk belajar di kampus mitra. Program ini diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa, meningkatkan kompetensi global, dan memperkuat jaringan lintas budaya.
Kegiatan MoU ini juga dilengkapi dengan agenda kunjungan delegasi USTY ke berbagai fasilitas di kampus IDAQU, termasuk ruang-ruang belajar, perpustakaan, dan laboratorium digital. Delegasi USTY mengapresiasi komitmen IDAQU dalam menyediakan lingkungan belajar yang modern dan nyaman bagi para mahasiswanya. “Kami melihat banyak kesamaan visi antara IDAQU dan USTY, terutama dalam hal pengembangan pendidikan berbasis teknologi yang tetap berakar pada nilai-nilai keislaman,” ujar salah satu anggota delegasi USTY.
Di akhir acara, kedua belah pihak menyatakan harapannya agar MoU ini tidak hanya menjadi sebuah dokumen formal, tetapi benar-benar dapat diimplementasikan dalam bentuk kegiatan nyata yang bermanfaat bagi civitas akademika di kedua kampus. Dengan penandatanganan ini, IDAQU dan USTY berkomitmen untuk menjadikan kerjasama ini sebagai katalisator dalam mendorong inovasi di dunia pendidikan Islam dan teknologi.
Penandatanganan MoU ini ditutup dengan sesi foto bersama antara para pimpinan IDAQU dan USTY, diiringi dengan harapan besar bahwa kerjasama ini akan berlangsung secara berkelanjutan dan menghasilkan dampak positif bagi masa depan pendidikan di kedua negara.