Pada kesempatan tersebut, KH. Ahmad Jamil mempresentasikan “Qur’an Call”, sebuah program unggulan dari LAZNAS PPPA Daarul Qur’an yang memadukan teknologi digital dengan pembelajaran Al-Qur’an. Program ini menyediakan layanan mengaji dan pembinaan Al-Qur’an secara daring yang dapat diakses oleh siapa pun, dari mana saja dan kapan saja, dengan bimbingan dari pengajar yang kompeten.
Multaqa ini menjadi forum strategis bagi para tokoh dan lembaga internasional yang bergerak di bidang pengajaran Al-Qur’an. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan inovasi digital, menyelaraskan standar global pembacaan Al-Qur’an, serta menjajaki kolaborasi lintas negara dalam memperluas jangkauan dakwah berbasis teknologi.
Dalam pemaparannya, KH. Ahmad Jamil menggarisbawahi pentingnya menghadirkan pembelajaran Al-Qur’an yang mudah diakses tanpa menghilangkan nilai-nilai keilmuannya. Menurutnya, “Qur’an Call” bukan hanya platform belajar daring, melainkan sebuah gerakan global untuk membumikan semangat cinta Al-Qur’an di era modern.
Kehadiran Daarul Qur’an di forum internasional ini memperkuat perannya sebagai pelopor pendidikan Islam berbasis digital yang responsif terhadap dinamika zaman. Forum ini juga menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, seperti standardisasi teknologi pembelajaran Al-Qur’an, penguatan jejaring global, dan strategi menjangkau generasi muda Muslim melalui pendekatan digital yang relevan.
Dengan kontribusi nyata dalam forum ini, IDAQU dan Daarul Qur’an menunjukkan komitmennya untuk terus menghadirkan inovasi dan solusi pendidikan Qur’ani yang berdampak luas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dalam konteks global.
