Tangerang, 9 November 2025 — Sebanyak 250 mahasiswa Institut Daarul Qur’an (IDAQU) dengan penuh antusias menghadiri ajang bergengsi Santri of The Year 2025 yang diselenggarakan di Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, pada Minggu (9/11).
Kegiatan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap kiprah santri dan pesantren dalam membangun bangsa, sekaligus menjadi wadah inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi. Ajang tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Islam Nusantara Center (INC), MPR RI, DPR RI, dan Majelis Pecinta Sholawat (Majelis Pesona).
Turut hadir dalam kegiatan ini Dr. KH. Yusuf Mansur, M.E., bersama jajaran pimpinan Institut Daarul Qur’an, di antaranya Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Ustadzah Rina Susanti Abidin Bahren, M.A., Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Ustadzah Pebrisa Amrina, S.Pd.I., M.Pd., Ustadzah Zulfah Zakiyah, M.Ag., Ustadz Muhammad Ghifari, S.Hd., M.Ag., dan Ustadz Sobri Muhammad Rizal, M.Ag.
Acara berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 17.40 WIB dengan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pembukaan oleh tokoh nasional, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, penampilan musik dan tarian daerah, hingga pemberian penghargaan bagi santri berprestasi. Suasana semakin meriah dengan penampilan Paduan Suara Institut Daarul Qur’an (Padus IDAQU) yang membawakan enam lagu, yaitu Indonesia Raya, Yalal Wathon, Nadliyah, Qolbi Fil Madinah, Apuse, dan Sajojo.
Selain penampilan yang meriah, acara ini juga sarat dengan pesan-pesan inspiratif dari para tokoh nasional tentang peran penting santri dalam membangun bangsa dan menghadapi tantangan zaman.
Wakil Ketua DPR RI Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan bahwa Santri of The Year bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan pengingat akan peran strategis santri dalam perjalanan bangsa.
“Santri of The Year bukan sekadar penghargaan, tetapi pengingat bahwa santri adalah bagian penting dari perjalanan bangsa dan harus adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Islam Nusantara Center Dr. H. Jazilul Fawaid, M.A., menegaskan bahwa peran santri harus terus ditingkatkan.
“Santri of The Year menjadi pemicu agar pesantren dan santru lebih berkontribusi bagi kemajuan bangsa” tuturnya.
Sementara itu, Dr. (H.C.) H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si., menambahkan bahwa ajang ini merupakan simbol kebanggaan dan semangat menuju Indonesia Emas 2045.
“Santri harus menjadi penggerak pembangunan dan perubahan sosial” tegasnya.
Mahasiswa IDAQU mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat dan kebanggaan. Kehadiran mereka turut memeriahkan suasana melalui penampilan Padus IDAQU yang membanggakan. Partisipasi ini menjadi momen berharga bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan, mempererat silaturahmi antar-santri dari berbagai daerah, serta meneguhkan nilai keislaman dan kebangsaan di tengah perkembangan zaman.
Melalui partisipasi dalam ajang ini, Institut Daarul Qur’an menunjukkan komitmennya dalam mendukung peran santri sebagai agen perubahan dan pembangunan bangsa. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari semangat peringatan Hari Santri Nasional, yang diperingati setiap 22 Oktober. Diharapkan, mahasiswa IDAQU dapat meneladani karakter santri yang berilmu, berakhlak mulia, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan umat serta bangsa.
