Scroll Top
19th Ave New York, NY 95822, USA

INSANI : Donat Kehidupan

Rektor IDAQU

Tangerang, 10 Juni 2025 — Dalam suasana yang akrab dan sarat inspirasi, Rektor Institut Daarul Qur’an (IDAQU), Dr. M. Anwar Sani, S.Sos.I, M.E, kembali menghadirkan sesi “INSANI” (Inspirasi Anwar Sani), sebuah program motivasi yang menjadi ruang refleksi dan penguatan karakter untuk mahasiswa, dosen, dan seluruh civitas akademika. Bertempat di Masjid Jami Al Anwar, sesi kali ini mengangkat tema unik namun penuh makna: “Donat Kehidupan”.

Lebih dari sekadar judul manis, tema ini merupakan metafora mendalam yang diangkat langsung dari pengalaman pribadi beliau, serta menjadi bagian dari konten bukunya yang berjudul Donat Kehidupan: Mencari Manisnya Hidup dalam Kekosongan.

Dalam pemaparannya, Dr. M. Anwar Sani, S.Sos.I, M.E. mengajak audiens untuk merenungi makna sederhana dari kisah donat kehidupan. Melalui cerita tersebut, beliau menyampaikan pesan bahwa apa yang kita anggap baik belum tentu merupakan kebaikan menurut kehendak Allah SWT.

Cerita itu berasal dari pengalaman pribadi beliau, ketika hendak pulang kampung untuk menjenguk orang tuanya. Saat itu, dengan uang terakhir yang dimilikinya, beliau membeli sekotak donat sebagai bentuk kasih sayang kepada orang tua. Namun, kotak donat tersebut tertinggal di dalam bus yang beliau tumpangi.

Beliau sempat berusaha mengejar bus itu, namun tidak berhasil. Tak lama setelah itu, diketahui bahwa bus yang membawa kotak donat tersebut mengalami kecelakaan berat selepas ia turun di terminal tujuan. Kisah ini menjadi pengingat bahwa kehilangan yang tampak menyakitkan, bisa jadi merupakan bentuk perlindungan dari Allah SWT.

Beliau juga berbagi kisah pribadi tentang perjuangan hidupnya semasa kuliah, perjalanan intelektual dan spiritual yang berliku, hingga pencapaian akademik dan jabatan sebagai Rektor IDAQU. Namun di balik semua itu, beliau menekankan bahwa pencapaian sejati adalah ketika seseorang menemukan makna hidup dan rasa syukur, bukan sekadar hasil atau popularitas.

Kegiatan yang berlangsung selama 10 menit ini diikuti dengan antusias dan hangat oleh mahasiswa dan seluruh civitas akademika dari berbagai program studi. Tidak hanya mahasiswa, para dosen dan staf yang hadir juga merasa tersentuh oleh gaya penyampaian Dr. Anwar Sani yang membumi dan reflektif.

Dalam penutupannya, Dr. Anwar Sani mengungkapkan rencananya untuk menjadikan sesi “INSANI” sebagai program rutin harian bada sholat zuhur yang akan dikemas dalam berbagai format—offline, hingga video pendek di media sosial. Hal ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak anak muda yang sedang mencari arah dan makna dalam hidup mereka.

INSANI bukan hanya tentang beliau. Tapi tentang bagaimana kita semua bisa menjadi insan yang utuh, bukan hanya secara akademik, tapi juga secara emosional, spiritual, dan sosial. Beliau berpesan ingin setiap mahasiswa IDAQU mampu mengenali dirinya dan menemukan misi hidupnya.

Related Posts