Kajian kitab tasawuf klasik yang sarat hikmah ini dipimpin langsung oleh Ustadz Syaiful Bahri, Lc., M.Ag., seorang akademisi dan pengajar yang dikenal memiliki pemahaman mendalam terhadap khazanah ilmu-ilmu keislaman. Melalui gaya penyampaian yang hangat dan penuh kedalaman, beliau mengajak seluruh peserta untuk merenungkan pesan-pesan spiritual dalam Kitab Al-Hikam dan menghubungkannya dengan tantangan kehidupan modern, baik dalam konteks akademik maupun sosial kemasyarakatan.
Program kajian ini tidak hanya menjadi agenda penguatan spiritual, tetapi juga bagian dari implementasi visi dan misi IDAQU dalam melahirkan generasi Qur’ani yang berilmu, berakhlak mulia, serta mampu memberi kontribusi nyata bagi peradaban. Dengan mengikuti kajian ini secara rutin, civitas IDAQU diharapkan dapat terus meng-upgrade diri, memperkaya wawasan ruhani, serta membentuk mentalitas yang kokoh dalam menghadapi berbagai dinamika zaman.
Antusiasme peserta begitu terasa dalam setiap pertemuan. Meski dilakukan secara daring, suasana tetap interaktif dan khidmat. Para peserta aktif mendengarkan, mencatat poin-poin penting, dan tak jarang mengajukan pertanyaan untuk memperdalam pemahaman. Momentum ini menjadi ruang silaturahmi akademik sekaligus spiritual yang mempererat kebersamaan seluruh civitas IDAQU dalam bingkai nilai Qur’ani.
IDAQU meyakini bahwa keseimbangan antara penguasaan ilmu pengetahuan dengan kekuatan spiritual adalah kunci utama dalam membentuk pribadi yang utuh. Karena itu, kajian rutin Kitab Al-Hikam bukan sekadar aktivitas tambahan, melainkan bagian integral dari proses pembelajaran di kampus. Semangat inilah yang diharapkan dapat terus menyala, sehingga seluruh civitas IDAQU senantiasa berada di jalur yang selaras dengan visi besar lembaga: membangun peradaban melalui pendidikan, dakwah, dan pengabdian berbasis Al-Qur’an.
