Scroll Top
19th Ave New York, NY 95822, USA

IDAQU Selenggarakan PEMIRA 2025, Debat Kandidat Berlangsung Meriah

Pemira 2025

Tangerang – 7 Juli 2025, Institut Daarul Qur’an Jakarta (IDAQU) kembali menggelar pesta demokrasi kampus tahunan melalui Pemilihan Raya (PEMIRA) 2025 sebagai bagian dari proses regenerasi kepemimpinan mahasiswa. Kegiatan ini diawali dengan sesi debat terbuka antar pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua DEMA, yang diselenggarakan pada pekan pertama bulan Juli di aula utama kampus.

PEMIRA tahun ini menghadirkan dua pasangan calon dengan latar belakang akademik dan visi kepemimpinan yang beragam.



Pasangan Calon 1: M. Ghozi Bachtiar dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan M. Raihan Fahrezi dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES).

Pasangan Calon 2: M. Islahul Ulum dari Prodi IAT dan Dewi Ayu Kurniawati dari Prodi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI).

Debat kandidat ini dibuka secara resmi oleh Rektor Institut Daarul Qur’an, Dr. M. Anwar Sani, S.Sos.I, M.E, yang dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap proses demokrasi kampus sebagai wadah pembelajaran politik sehat dan kepemimpinan Qur’ani di kalangan mahasiswa.


Dalam sesi debat, kedua pasangan calon menyampaikan visi-misi mereka yang mencakup penguatan sinergi antarorganisasi, pemberdayaan mahasiswa melalui program kewirausahaan, serta peningkatan kualitas kegiatan dakwah, akademik, dan seni budaya di lingkungan IDAQU. Perdebatan berlangsung dinamis namun tetap kondusif, menunjukkan kedewasaan para calon dalam berdialog dan menyampaikan gagasan.

Debat ini menjadi salah satu momentum penting dalam proses PEMIRA karena memberikan ruang bagi seluruh mahasiswa untuk menilai dan mempertimbangkan calon pemimpin mereka secara langsung. Kegiatan ini juga disambut antusias oleh para mahasiswa dari berbagai program studi yang turut hadir memberikan pertanyaan dan menyimak jalannya debat dengan penuh perhatian.

PEMIRA IDAQU 2025 menjadi bukti bahwa semangat demokrasi dan kepemimpinan Qur’ani dapat berjalan beriringan di lingkungan kampus. Dengan penyelenggaraan yang transparan dan partisipatif, diharapkan terpilih pemimpin mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga amanah dalam membawa aspirasi dan kemajuan organisasi kemahasiswaan.

Related Posts