Acara berlangsung di lingkungan kampus IDAQU dengan suasana penuh kekhidmatan. Sejak awal, para peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, hingga civitas akademika lainnya tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan. Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, yang kemudian dilanjutkan dengan khataman Al-Qur’an berjamaah. Seluruh hadirin dengan khusyuk membaca ayat demi ayat, menjadikan momen ini tidak sekadar kegiatan ritual, tetapi juga sarana untuk memperkuat ikatan spiritual bersama.
Setelah khataman, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin secara khusus. Dalam doa tersebut, para peserta memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan perlindungan dari berbagai bencana, diberi keteguhan dalam menghadapi permasalahan, serta dijaga persatuannya di tengah situasi yang penuh dinamika. Doa juga dipanjatkan agar para pemimpin bangsa senantiasa diberi kebijaksanaan dalam menjalankan amanah, serta rakyat Indonesia diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi kondisi yang tidak mudah.
Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, doa bersama ini mencerminkan semangat mahasiswa IDAQU dalam menghadirkan peran strategis mereka di tengah masyarakat. Bagi DEMA IDAQU, mahasiswa tidak hanya berkewajiban menuntut ilmu, tetapi juga dituntut untuk peka terhadap situasi bangsa dan menghadirkan solusi dari perspektif keilmuan sekaligus spiritualitas. Melalui kegiatan ini, DEMA ingin menegaskan bahwa doa adalah energi moral yang mampu menguatkan semangat kebangsaan dan memperkuat keimanan.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat ukhuwah antar civitas akademika. Kebersamaan dalam membaca Al-Qur’an dan berdoa menghadirkan suasana yang hangat, memperkuat rasa persaudaraan, dan menumbuhkan kesadaran bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga bangsa melalui jalannya masing-masing.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan kehidupan modern, IDAQU melalui mahasiswa dan organisasinya senantiasa berupaya meneguhkan identitas sebagai kampus Qur’ani yang menempatkan nilai-nilai spiritual sebagai dasar gerak perjuangan. Doa dan khataman yang digelar ini diharapkan menjadi salah satu bentuk kontribusi moral yang dapat membawa keberkahan, sekaligus menginspirasi masyarakat luas untuk semakin mendekatkan diri kepada Al-Qur’an.
Kegiatan ditutup dengan doa penutup yang dipanjatkan dengan penuh harap dan ketulusan. Seluruh peserta meninggalkan tempat dengan hati yang tenang dan penuh keyakinan bahwa setiap bacaan dan doa yang dipanjatkan akan menjadi cahaya kebaikan, bukan hanya bagi kampus IDAQU, tetapi juga bagi Indonesia tercinta.
