Tulungagung, Jawa Timur – Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an Jakarta,Mohamad Mualim, Lc., M.A., turut serta dalam pertemuan Forum Dekan (FORDEK) Fakultas Ushuluddin se-Indonesia yang berlangsung di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada 12-15 November 2024. Forum ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan merumuskan langkah-langkah pengembangan program studi di Fakultas Ushuluddin guna menghadapi tantangan di era modern.
Acara yang mempertemukan dekan dan wakil dekan dari berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia ini mengangkat tema “Meneropong Masa Depan Prodi-Prodi Ushuluddin,” dengan fokus utama pada prodi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Ilmu Hadis (ILHA), Studi Agama-Agama (SAA), dan Tasawuf Psikoterapi (TP). Prodi-prodi ini telah lama menjadi ujung tombak kajian Islam di Indonesia, meski kini menghadapi tantangan berat untuk tetap relevan dan menarik minat generasi muda di tengah maraknya pilihan program studi umum.
Dalam acara utama seminar nasional, tokoh-tokoh terkemuka seperti Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., dari Kementerian Agama RI dan Prof. Dr. Ris’an Rusli, M.A., Guru Besar UIN Raden Fattah Palembang, memberikan pandangan mengenai kebijakan dan langkah strategis untuk memastikan prodi-prodi Ushuluddin tetap berkembang dan diminati. Mereka menekankan pentingnya inovasi dalam pembelajaran dan relevansi prodi untuk menghadapi tantangan zaman.
Selain seminar, forum ini juga diisi dengan sesi Focus Group Discussion (FGD) yang membahas rekomendasi strategis untuk keberlanjutan dan penguatan prodi-prodi Ushuluddin, termasuk bagaimana memastikan lulusan siap bersaing di dunia kerja. Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU, Mohamad Mualim, menilai forum ini sebagai kesempatan berharga untuk berbagi wawasan dan merumuskan solusi bersama.
Melalui pertemuan FORDEK ini, diharapkan Fakultas Ushuluddin dari berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia dapat merancang strategi baru yang mendukung eksistensi prodi-prodi tersebut, sehingga semakin diminati dan siap menjawab tantangan masa depan.