
Ada seseorang yang mengeluh,
“Saya sudah di-PHK dua tahun lalu.”
“Saya sudah lima tahun nggak punya pekerjaan.”
“Saya bingung, hidup makin sulit.”
Keluhan itu terdengar manusiawi. Tapi seringkali kita lupa merenungi satu hal penting: Meski tanpa pekerjaan, kenapa kamu masih hidup sampai hari ini? Kalau logikanya, orang yang tidak punya pekerjaan selama bertahun-tahun harusnya sudah tak sanggup makan, tak mampu bayar ini-itu, bahkan mungkin sudah “selesai” hidupnya. Tapi kenyataannya? Masih bisa makan. Masih bisa tidur. Masih bisa bertahan.
Itulah rahasia rezeki.
Rezeki itu bukan hanya datang dari gaji. Bukan hanya dari slip bulanan. Bukan hanya dari bos yang memberi pekerjaan. Tapi dari Allah yang tak pernah tutup tangan.
“Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”
(QS. Hud: 6)
Allah yang mengatur jalannya rezeki. Bukan kamu. Bukan aku. Bahkan bukan dunia ini. Ada tangan-tangan tak terlihat yang selalu bekerja, membawa makanan ke piringmu, menaruh rezeki di jalanmu, walau kamu tak menyadarinya. Mungkin lewat istri yang kuat. Mungkin lewat teman yang peduli. Mungkin lewat tetangga yang baik hati. Atau bahkan lewat kejadian yang tak kamu sangka—tapi tetap membuatmu bisa bertahan.
Allah Maha Pemurah.
Tak peduli seberapa buruk kondisi kita, pintu rezeki-Nya tak pernah ditutup. Jadi, berhentilah hanya fokus pada “aku nggak punya kerjaan”. Mulailah buka mata, bahwa selama ini kita masih hidup karena Allah masih mencukupi. Rezeki itu bukan soal banyak atau sedikit. Tapi tentang cukup atau tidaknya hati kita untuk bersyukur.