Sering kali kita melihat orang mengejar kelulusan seakan-akan itu adalah garis finish. Mereka merasa, begitu diwisuda, perjuangan berakhir. Padahal, sesungguhnya kelulusan hanyalah sebuah momen peralihan. Lulus itu penting… tetapi terus belajar jauh lebih penting.
Ijazah bisa diraih dalam hitungan tahun. Gelar akademik bisa tercatat di belakang nama. Namun, kehidupan tidak pernah berhenti berubah, dan ilmu tidak pernah berhenti berkembang. Siapa yang berhenti belajar, dialah yang sebenarnya berhenti bertumbuh.
“Dan katakanlah: ‘Ya Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.’”
(QS. Thaha: 114)
Ayat ini menjadi penegasan bahwa belajar adalah perintah yang tidak pernah berhenti. Bahkan Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat.”
(HR. al-Baihaqi)
Ilmu bukan hanya syarat untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi bekal untuk menjalani kehidupan. Dunia kerja menuntut keterampilan baru setiap saat. Teknologi melahirkan inovasi tanpa henti. Cara manusia berinteraksi pun selalu bergeser. Dalam situasi seperti ini, hanya mereka yang terus belajar yang akan tetap relevan, bertahan, dan bahkan memimpin.
Maka jangan pernah puas hanya dengan selembar ijazah. Kampus ini bukanlah titik akhir, melainkan pintu awal menuju perjalanan panjang bernama kehidupan. Jadikan masa kuliah sebagai laboratorium, tempat kita menumbuhkan rasa ingin tahu, melatih ketekunan, dan mengasah semangat belajar sepanjang hayat.
Belajar itu tidak terbatas ruang dan waktu. Belajar bisa dari buku yang memperluas wawasan, dari dosen yang membimbing arah, dari teman yang memberi perspektif baru, dari pengalaman yang menguji ketahanan, bahkan dari kegagalan yang menempa mental. Hidup ini penuh kelas yang tidak tertulis di KRS. Setiap orang yang kita temui adalah guru, setiap peristiwa yang kita alami adalah pelajaran.
Ingatlah… ijazah hanya membuktikan bahwa kita pernah belajar. Tetapi semangat haus ilmu membuktikan bahwa kita sedang terus belajar. Dan itulah kualitas yang akan membawa seseorang melampaui sekadar kelulusan.
Kelulusan hanyalah sebuah perayaan singkat, sementara belajar adalah perjalanan seumur hidup. Nikmatilah prosesnya. Jangan pernah merasa cukup. Jangan pernah merasa selesai. Biarkan rasa ingin tahu selalu menyala, biarkan semangat belajar selalu hidup.
Hidup yang paling bermakna adalah hidup yang terus diwarnai dengan ilmu. Hingga suatu hari, saat kita menutup usia, kita tetap sebagai pribadi yang rendah hati, terbuka, dan selalu berusaha menjadi pembelajar sejati.
Bismillah… mari kita sama-sama belajar. Karena belajar bukan sekadar kewajiban, melainkan jalan menuju kebahagiaan, kebermanfaatan, dan keberkahan.
Salam..
Dr. Muhammad Anwar Sani, S.Sos.I, M.E.
Rektor Institut Daarul Qur’an


