Oding sujana (66 th) mahasiswa Isntitut Daarul Qur’an prodi Manajemen Bisnis Syari’ah sedang mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan oleh Institut daarul Qur’an. Kuliah umum yang bertajuk entrepreneurship ini banyak menarik minat mahasiswa tak terkecuali Bapak Oding Sujana salah satu mahasiswa yang usianya sudah tidak muda lagi tetapi animo dan semangat belajarnya sungguh luar biasa dan patut untuk dicontoh.
Kuliah umum yang dielenggarakan secara daring dengan pemateri Jody Brotosuseno, owner Waroeng Steak and Shake menjadi momen tersendiri bagi pak Oding, sekaligus silaturahmi beliau ke kampus Institut Daarul Qur’an tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan di masa pendemi sekarang ini.
Kehadiran pak oding di Institut Daarul Qur’an membawa ibrah yang sangat luar biasa bagi para mahasiswa sekaligus para dosen. Beliau kuliah di Institut Daarul Qur’an bukan berarti Beliau hanya ingin mendapatkan gelar semata. Bapak Oding yang sebelumnya merupakan aparatur sipil negara (ASN) ini sudah selama 30 tahun bertugas di RSAL yang berada di Bendungan Hilir Jakarta Selatan. Lalu pada tanggal 1 Januari 2011 dirinyapun pensiun, Bapak Haji Oding juga dalam riwayat pendidiknya telah menyelesaikan gelar Strata satunya di sekolah ikatan dinas di STAN (Sekolah Tinggi Administrasi Negara) dan juga telah menyelesaikan gelar Magister Manajemen. Bagi kita semua, itu adalah rentetan prestasi akademik yang sangat luar biasa.
Umumnya ketika seseorang berada di usia 66 tahun, orang-orang menggunakan masa ini untuk beristirahat dan berkumpul dengan sanak saudara, serta reuni dengan teman sebaya. Tapi tidak demikian untuk Bapak Oding, dengan semangat di usia senja, Beliau tetap terus belajar dan tercatat aktif sebagai mahasiswa di Institut Daarul Qur’an.
Disini, Bapak Oding telah mengajarkan kepada kita semua bahwa subtansi dari belajar tidak ada batasan usia (long life education), Bapak Oding secara implisit mengajarkan kita untuk terus mengembangkan kemampuan diri tanpa dibatasi usia, bahkan sekalipun sudah di uisa senja, manusia sepatutnya terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebab manusia kalau sudah ada perspektif batasan dalam dirinya maka semuda apapun usianya tidak akan produktif hidupnya. Maka sebagai generasi muda sudah seyogyanya sosok Bapak Oding menjadi inspirasi kita semua sebagai generasi muda.
“Di Kota Tangerang banyak aset terutama sektor pariwisata yang harus kita kembangkan terutama Danau Cipondoh, kalau pemkot membuat tata kelola yang baik dan ramah pasti akan menjadi destinasi wisata yang sangat luar biasa dan menjadi magnet bagi warga khususnya daerah Jabodetabek, hal ini juga bisa mengurangi jumlah pengangguran” ungkapnya sambil tertawa ringan di Perpustakaan kampus.
“Disisa-sisa usia saya, saya ingin menjadi hamba Allah SWT dengan wasilah mendalami Al Qur’an di Institut Daarul Qur’an” tambah Kakek yang telah memiliki 5 cucu sekaligus menutup obrolan kita diperpustakaan. (Idaqu/ Miftachudin, M.Pd)