Daarul Qur’an Indonesia adalah nama Yayasan yang di gawangi oleh KH. Yusuf Mansur, KH. Ahmad Kosasi, KH. Ahmad Jamil, Ust M Anwar Sani, Ust Tarmizi, dan Ustadzah Nur Diana Dewi.
Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an didirikan oleh KH. Yusuf Mansur, M.E berlokasi di Kampung Qur’an, Jalan Thamrin Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, sebuah kawasan yang dibangun oleh Yayasan Daarul Qur’an Indonesia. Lokasi ini sebagai pusat pengembangan Ilmu Qur’an, pelatihan dan menjadi pusat pembibitan penghafal al- Qur’an. Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an adalah pondok pesantren yang mengharmonikan atau mengkolaborasikan pendidikan, lifeskill, sosial, dakwah, dan religi. Saat ini perkembangan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, bukan hanya di Cipondoh saja namun sudah tersebar di berbagai wilayah seperti Cikarang, Lampung, Banyuwangi, Malang, Semarang, Bogor, Bandung dan di beberapa tempat lainnya, bahkan di Falestina ada rumah Tahfzh Daarul Qur’an.
Saat ini Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an memiliki santri yang tersebar di beberapa wilayah berkisar 6.000 santri penghafal qur’an dan memiliki ribuan Rumah Tahfizh di seluruh Indonesia ditambah dengan santri penghafal qur’an melalui Qur’an Call yang mencapai lebih dari 50.000 santri, serta memiliki pengalaman mengelola pendidikan formal dari mulai KB, TK, SD, SMP hingga SMA. Di tingkat perguruan tinggi Daarul Qur’an mempunyai STMIK Antar Bangsa dengan Program Studi S.1 Teknik Informatika, Program Studi (TI), Sistem Informasi (SI) dan yang sekarang ini baru di buka adalah Institut Daarul Qur’an dengan Fakultas usuhuludin, Fakultas Tarbiyah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam dan enam program studi Ilmu Quran dan Tafsir (IAT), Program Studi Ilmu Hadis (IH), Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI), Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS), Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES).
Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dengan unit-unit usaha di lingkungan Daarul Qur’an yang dikelola oleh Daqu Bisnis Nusantara diantaranya, Daqu Mart, Daqu Travel, Daqu Laundry, Daqu Agrotechno, Daqu Klinik, Daqu Printing, Paytren dan sebagainya.
Pendidikan merupakan ujung tombak peradaban sebuah negara dalam menuntaskan segala problematika di masyarakat. Maju atau tidaknya sebuah negara, dapat dilihat dari pendidikan yang diterapkan di dalam negara tersebut terhadap pengaruhnya pada masyarakat. Pentingnya pendidikan dalam sebuah negara, menjadi prioritas utama demi tercapainya masyarakat yang berkeadaban dengan kompetensi ataupun kemampuan yang dimiliki tiap warga negara untuk turut aktif dalam pembangunan negara.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa arus perubahan. Perubahan dalam bidang pendidikan terutama. Kini, di era globalisasi tidak bisa dipungkiri bahwa seiring perkembangnya teknologi yang berbasis digital application, sistem interaksi sosial di masyarakat mulai tergerus. Teknologi yang semakin pesat, mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas. Perkembangan teknologi dan informasi sekarang kini, menawarkan banyak kemudahan. Masyarakat diberikan fasilitas penunjang dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. Dengan mudahnya akses komunikasi, hal tersebut menunjang dalam dunia pendidikan. Penerapan teknologi komunikasi dan informasi di dunia pendidikan menjadi suatu hal yang diwajibkan. Pasalnya, kini setiap sekolah maupun akademi lainnya telah menggunakan teknologi sebagai penunjang kegiatannya. Generasi milenial (millennial generation) generasi yang lahir dalam rentang waktu awal tahun 1980 hingga tahun 2000 atau Gen-Y. Disebut generasi milenial karena generasi yang hidup di pergantian millennium. Bersamaan dengan masuknya teknologi digital ke segala sendi kehidupan. Teknologi digital yang telah menjadi kebutuhan dasar pada generasi ini. Pada generasi milenial, yaitu generasi yang sudah melek teknologi digital, dimana tiap informasi dengan mudah diakses lewat internet.
Namun, banyak orang berpandangan bahwasanya telah terjadi pergeseran nilai-nilai sosial ketimuran. Karena lebih terbuka pemikirannya dengan mudah mengadopsi nilai-nilai sosial daerah barat yang lebih modern. Memang benar, hal tersebut juga terlihat jelas dalam kehidupan kita. Banyak remaja yang mulai bergaya layaknya orang barat, sehingga kehidupan sosial mereka semakin tergerus. Semakin banyaknya pengguna teknologi dalam dunia pendidikan akan mengakibatkan perubahan model pembelajaran. Karena hal tersebut akan efektif, tanpa memerlukan banyak waktu dan tenaga. Sehingga lambat laun masyarakat akan lebih memilih sistem pembelajaran online dari pada pembelajaran konvensional (tatap muka).
Di era milenial sekarang ini, kecenderungan dunia pendidikan antara lain: berkembangnya model belajar jarak jauh (distance learning), mudahnya menyelenggarakan pendidikan terbuka, sharing bersama antar lembaga pendidikan, perpustakaan dan instrumen pendidikan lainnya. Lembaga pendidikan akan menghadapi sebuah perubahan yang signifikan akibat proses digital ini. Ini menjadi sebuah peluang dan cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Perkembangan pendidikan di era milenial guru dituntut harus mahir terhadap kecanggihan teknologi yang ada pada saat ini. Karena metode pembelajaran sekarang ini sangat berbeda dengan zaman dahulu yang hanya cukup mengandalkan kapur dan papan tulis dalam proses belajar mengajar. Pendidik harus memiliki kemampuan dalam menggunakan alat-alat berupa elektornik, dan kecakapan perilaku dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi. Kemampuan mengoperasikan komputer sudah menjadi keharusan, dan juga dapat memudahkan Pendidik dalam menjalankan tugas dan fungsi profesinya. Tidak ada alasan masalah Pendidik muda atau tua, semuanya mempunyai tanggungjawab yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945. Era milenial bukan menjadi suatu hambatan, namun bagaimana guru menyikapi era milenial ini menjadi tantangan kearah perkembangan pendidikan yang lebih maju.
Diharapkan perkembangan pendidikan di era milenial dapat membangkitkan semangat belajar siswa, karena sesuai dengan perkembangan zaman karakteristik siswa dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi saat ini. Agar Pendidik bisa lebih kreatif, dapat menggunakan strategi, metode, dan media pembelajaran yang tepat dalam proses pengajaran.
Lahirnya platform pendidikan virtual pun turut menggeser posisi pendidik di era ini. Bahkan, di beberapa sekolah dan Universitas sudah menerapkan sistem belajar Online dimana tatap muka antara pendidik dan murid tak lagi dibutuhkan. Kini, pendidik lah yang harus mengikuti perkembangan zaman dan menikmati proses bergesernya peran mereka di era disrupsi ini. Sebagian contoh ada banyak “start up” yang lahir di bidang pendidikan. pendidik harus memulai mengubah cara-cara lamanya serta fleksibel dalam memahami hal-hal baru dengan lebih cepat. Ada hal yang perlu menjadi perhatian bersama di dalam dunia pendidikan kita sekarang. pendidik lebih memprioritaskan jenjang karirnya dengan standar yang telah di tetapkan oleh pemerintah, hal ini dikhawatirkan bisa membuat pendidik lupa dengan tugas awalnya, yaitu mendidik siswa/murid. Teruntuk para pendidik dimana pun berada, lakukan perubahan kecil dalam proses pembelajaran di kelas sebagai wujud inovasi dan kreatifitas. Percayalah bahwa setiap murid memiliki keistimewaan tersendiri. Cara pendidik adalah temukan bakar terpendam dari murid yang kurang percaya diri, karena setiap anak adalah istimewa. Setiap anak memiliki kelebihan individu.
Semoga bermanfaat terimakasih sudah membaca.