Belajar itu bukan hanya soal nilai, IPK, atau gelar akademik. Semua itu penting, tapi bukan tujuan akhir. Belajar sejatinya adalah ibadah. Setiap ilmu yang kita cari dengan niat lillahi ta’ala, akan bernilai pahala di sisi Allah.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujādilah: 11)
Dan Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)
Artinya, ilmu bukan hanya tiket untuk bekerja, bukan sekadar modal untuk dunia. IPK bisa pudar nilainya, ijazah bisa lusuh termakan waktu, tapi ilmu yang bermanfaat akan terus hidup bahkan setelah kita tiada. Itulah amal jariyah yang akan kita bawa pulang sebagai bekal terbaik menuju Allah.
Mari kita ingat sebuah kisah sederhana. Ada seorang ulama besar bernama Imam Nawawi. Beliau hidup singkat, wafat di usia sekitar 45 tahun. Tapi lihatlah, hingga ratusan tahun setelah wafatnya, karyanya Riyadhus Shalihin dan Arba’in Nawawi masih dipelajari di seluruh dunia. Umurnya terbatas, tapi ilmunya terus mengalir pahala tiada henti. Apa rahasianya? Karena beliau menuntut ilmu dengan niat ibadah, lalu membagikannya dengan ikhlas.
Dari kisah itu kita belajar: belajar bukan sekadar untuk mengejar karir atau gelar. Belajar adalah jalan pulang terbaik. Jalan yang akan mengantarkan kita kembali kepada Allah dengan cahaya amal, bukan dengan tangan kosong.
Maka jangan berhenti belajar. Belajarlah dari dosen, dari buku, dari pengalaman, dari kegagalan, bahkan dari orang-orang kecil yang kita temui di jalan. Karena setiap detik hidup adalah kelas, setiap orang adalah guru, dan setiap pengalaman adalah pelajaran.
Ingatlah… hidup ini singkat. Gelar akan tertinggal, jabatan bisa hilang, tapi ilmu yang bermanfaat akan tetap bersama kita. Maka teruslah belajar, agar kelak kita pulang kepada Allah dengan membawa sebaik-baik bekal: ilmu yang menjadi amal jariyah.
Bismillah, mari kita sama-sama belajar.
Salam..
Dr. Muhammad Anwar Sani, S.Sos.I, M.E.
Rektor Institut Daarul Qur’an
