Scroll Top
19th Ave New York, NY 95822, USA

KEUTAMAAN TAUBAT

Ditulis oleh Dzikran Amnar bin Muthalib Lc., MA selaku Wakil Rektor III Institut Daarul Qur’an

Semua manusia yang hidup di dunia ini penuh dengan dosa, tidak ada satupun dari kita yang luput dari dosa.

Rosululloh SAW bersabda dalam sebuah hadits “Setiap Bani Adam adalah khoto’, semua manusia pasti melakukan dosa, seandainya manusia tidak akan melakukan dosa maka akan digantikan dengan generasi yang lain, Allah SWT akan ganti dengan umat yang berdosa dan mau beristighfar untuk memohon ampun pada Allah SWT

Lalu, bagaimana keutamaan ibadah yang paling agung? Ibadah paling agung adalah ibadah hati. Ibadah yang amat sangat dicintai Allah yaitu taubat kepada Allah SWT.

Berikut ini adalah tiga keutamaan taubat:

Pertama, Orang yang bertaubat akan dicintai Allah SWT. Dalam sebuah hadits “sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri”. Kita tahu bagaimana kita terkadang malas untuk bertaubat, terkadang kita merasa karena dosa yang kita lakukan terlalu banyak, maka kita malas beristighfar dan bertaubat kepada Allah SWT. Dan itulah yang selalu dibisikan oleh iblis agar kita tidak bertaubat kepada Allah SWT agar kita tidak mau kembali dan beristighfar kepada Allah SWT.

Dalam banyak hadits, disebutkan bagaimana Allah SWT sangat senang dan sangat mencintai hambanya yang mau bertaubat. Bahkan suatu ketika Rosululloh ketika mengatakan pada sahabat, ada seorang ibu yang kehilangan anaknya, maka ketika seorang ibu bertemu dengan anaknya, sesungguhnya Allah lebih cinta kepada hamba yang bertaubat daripada si ibu yang kehilangan anaknya.

Dlam hadits yang lain juga dikatakan bahwasanya bagaimana kisah seorang hamba yang ketika di tengah perjalanan, di tengah padang pasir lalu dia bersama unta atau tunggangannya diam-diam membawakan segala makanan dan berbagai macam keperluan, lalu tiba-tiba tunggangannya hilang, dia sudah pasrah, dia menganggap dirinya sudah pasti mati di tengah jalan, lalu tiba-tiba unta tersebut kembali kepadanya. Dan begitu senangnya seorang hamba tersebut sehingga dia mengatakan Alhamdulillah kata Rosul dengan begitu bahagianya hingga ia salah menyampaikan bahwa engkau adalah hambaku dan aku tuhanmu, Tapi Allah SWT lebih bahagia dari hamba tersebut. Dari poin pertama ini, kita belajar bahwa agar dicintai Allah SWT maka bertaubatlah.

Kedua, Dengan taubat, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosa. Allah akan menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu dan apa yang telah kita lakukan. Dalam hadits, Nabi mengatakan “orang yang bertaubat dari dosa, maka ia seperti saver, tidak ada dosa sama sekali

Masih ingatkah dengan kisah seorang yang membunuh 100 hamba? Ia telah membunuh 99 manusia, lalu dia datang kepada seorang ahli ibadah yang tidak memiliki ilmu, Lalu dia menanyakan “Apakah ada pintu ruangku untuk bertaubat?” terkadang, banyak pelaku maksiat ingin bertaubat, ketika ia datang kepada ahli ibadah yang ilmunya kurang. Lalu si ahli ibadah ini berfatwa dengan perasaannya, “kamu tidak ada pintu taubat”. Mendengar fatwa tersebut, lalu ia membunuh ahli ibadah itu, hingga ia telah membunuh 100 orang.

Lalu ia datang lagi kepada ahli ilmu, dia mengatakan bahwa Allah SWT masih menerima taubatmu, hingga akhirnya dia meninggal dunia dan Allah SWT menghapuskan dosa-dosanya.

Seorang hamba tidak boleh putus asa meski telah berbuat maksiat dan berbuat dosa, karena Allah SWT akan menghapus dosa hambanya yang mau bertaubat dan beristighfar.

Ketiga, Allah akan memberikan bonus kepda hambanya yang suka bertaubat kepada Allah SWT, diantaranya bonus dunia dan akhirat. Bonus dunia, bonus dunia tersebut luar biasa yang mungkin kita jarang mengetahuinya. Ajaran Nabi Nuh, ketika umatnya ingkar, maka istighfarlah kepada Allah SWT dan bertaubatlah kamu kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan menurunkan kepada kalian hujan, dan diberikan kepada kalian harta, keturunan, kebun-kebun, dan air. Lalu, apakah umat Nabi Nuh bertaubat? Lalu Allah SWTpun mendatangkan hujan, namun hujan azab bukan hujan rahmat.

Ketika ada orang yang datang mengeluh pada Hasan Al Basri, “Ya Hasan, saya tidak dikaruniai anak, ia pun menjawab maka istighfarlah kepada Allah SWT, saya tidak dikarunia harta benda serta kekurangan? Maka iapun menjawab lagi, istighfarlah kepada Allah SWT. Kemudian datang orang yang lain lagi, di kampung kami jarang diturunkan hujan, maka iapun kembali menjawab maka istighfarlah kepada Allah SWT”.

Tidak ada musibah atau apapun melainkan karena dosa-dosa yang kita lakukan. Tidak ada kesulitan hidup atau musibah yang terjadi pada diri seseorang melainkan karena dosa-dosa yang telah kita lakukan.

Adapun bonus yang terakhir adalah bonus akhirat yaitu Allah akan memberikan bonus surga. Surga untuk hamba-hambaNya yang mau bertaubat kepada Allah SWT. Tidakkah misalkan kita lihat di dunia, bagaimana Allah SWT sayang kepada hambanya dan Dia berikan surga, dia berdosa dia bertaubat dan Allah SWT berikan surga, kalau di dunia manusia, kita tidak bisa lihat manusia seperti itu, mungkin kita mengumpat, memfitnah, mengadu domba dan bahkan mengambil hartanya, kita minta maaf, mungkin dia maafkan, mungkin dia menghina dulu lalu dia mau maafkan, tapi tidak mungkin dia bilang “…nih bawa mobil, uang, atau pesawat untuk  dibawa pulang, tentu tidak”. Tapi, bagaimana Allah SWT mencintai hambanya?, disamping memberikan bonus dunia tapi juga memberikan bonus akhirat yaitu surganya Allah SWT.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bertaubat dan beristighfar kepada Allah SWT. Marilah kita mengamalkan apa yang dikatakan Rosululloh SAW, maka amalkanlah doa ini:

Allohummaghfir-Lii Wa Tub ‘Alayya Innaka Antat Tawwabur Rohiim

artinya “Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.

Dan mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang selalu bertaubat dan beristighfar pada Allah SWT, sehingga kita menjadi manusia yang sukses dunia dan akhirat.